Modal Nekat Hijrah ke Giligenting, Pak Buhari Asal Bilapora Sukses Jualan Telur dan Rempah-Rempah

Dengan tekat dan modal minim, Pak Buhari (50) tahun bersama istrinya Mak Sum (45) tahun asal Bilapora  Lenteng Sumenep sukses berjualan telur ayam dan rempah-rempah di Pasar Tangsi Desa Galis Giligenting.


Bermodalkan sekitar Rp. 20 juta, Pak Buhari bersama istri bisa bangun tempat sendiri di Pasar Tangsi Dusun Julung Daja, Desa Galis, Kecamatan Giligenting.


Pak Buhari menjelaskan bahwa ia bersama istri sudah sekitar 14 tahun hijrah dari Bilapora  Lenteng ke Giligenting dengan berjualan telur dan rempah-rempah.


"Insya Allah saya jualan telur dan rempah-rempah disini mulai tahun 2010, dan sudah mendapat izin membuat tempat sediri dari Kepala Desa Galis," kata pak Buhari  Kamis, 02/03/2023).


Untuk semua  bahannya sendiri, jelas Pak Buhari tetap di datangkan dari daratan seperti telur.


"Untuk telur saya datangkan langsung dari kandang peternak untuk mengirit modal, sementara untuk rempah-rempah kadang dari pasar anom sumenep kadang dari bilapora," jelasnya.


Menurut Pak Buhari, bahan tersebut tidak datang setiap hari, karna harus menunggu stok habis.


"Untuk belanjanya sendiri kadang-kadang  2 sampai 3 hari, tidak menentu tergantung dari banyaknya pembeli, sementara untuk rempah-rempah hampir setiap hari," ujarnya.


Biasanya setelah shalat subuh, lanjut Pak Buhari kami sudah siap-siap menjajakan  telur dan rempah-rempah untuk dipajang diteras untuk dijual.


"Karna  pasar tangsi ini pasanya mulai  pagi buta  jadi kami sudah buka sejak pukul 04.30 sampai pukul 07.00 WIB," lanjutnya.


Pak Buhari mengaku untuk omset perbulan kurang lebih Rp.45 juta bisa di dapat hanya berjualan sekitar 4 jam perhari.


"Pendapatan perharinya tidak menentu, tapi paling banyak biasanya ketika angin dan ombak sehingga pemancing dan nelayan  tidak melaut, baru masyarakat banyak yang beli telur untuk lauk," pungkasnya.


Di ketahui, Pak Buhari bersama Mak Sum tidak hanya melayani pembeli di jam pasar, mereka juga melayani pembeli hingga malam hari tergantung adanya bahan dagangan. (Sulioni/Team, Rahman KIM ).

Lebih baru Lebih lama