Salahsatu faktor gagalnya petani atau pekebun di pulau giligenting adalah minimnya pembinaan terhadap kelompok-kelompok tani atau pekebun sehingga apa yang dilakukannya sering mengalami kegagalan.
Hal itu dialami salahsatu pekebun jeruk di desa galis kecamatan giligenting pihaknya selalu kebingungan ketika kebun jeruknya hasilnya tidak sesuai harapan, isi buah jeruknya keras dan kering serta agak kecut. Ia belajar berkebun secara mandiri terkadang juga belajar melalui media youtube untuk pembelajaran berkebun.
"Kendala yang dialami saya ketika berkebun jeruk yang buahnya agak kecut, keras dan kering. Penyebab dan kekurangannya ini yang membingungkan ketika tidak adanya pembinaan dari pihak-pihak terkait baik dari perkebunan maupun pihak pertanian". Tutur Lukman Selasa, ( 03/07/2023).
Salah satu kerugian yang dirasakan petani jeruk adalah kerusakan buah jeruk oleh hama yang menyebabkan buah keras dan kering. Kerusakan buah yang belum parah kadang sulit dibedakan dengan buah yang baik karena jika dibelah sebahagian belahan masih baik berair sedangkan belahan lainnya rusak keras dan kering.
Kerusakan ini semakin meningkat pada tanaman jeruk yang sudah sering berbuah dan kurang dilakukan pengendalian, hama ini tidak hanya mampu merusak satu pohon bahkan seluruh buah dalam kebun bisa rusak. Jika buah seperti ini tercampur dengan buah jeruk yang lain akan dapat menurunkan kualitas buah.
"Kami sesama petani/pekebun dipulau giligenting berharap ada bimbingan khusus dari pihak terkait bagi pekebun khususnya tanaman buah-buahan seperti Jeruk, Pisang, Pepaya". Pungkasnya. ( Rahman KIM Konengan).